Perbedaan Klasifikasi ISO Cleanroom

  • Pada 2023-05-17 11:06:39
  • Oleh Penasas

ISO, Organisasi Standar Internasional, mengklasifikasikan ruang bersih dari Kelas ISO 1 (terbersih) hingga Kelas ISO 9. Semakin rendah peringkat ISO, semakin bersih lingkungannya. Pengukuran kontaminasi dilakukan dalam 'bagian per meter kubik'. Ruang bersih Kelas ISO 6, contohnya, memiliki peringkat 35.200 partikel per meter kubik. Artinya, ruangan tidak boleh mengandung lebih dari 35.200 partikel berukuran lebih besar dari 0,5 mikron per meter kubik. Partikel-partikel ini tidak terlihat oleh mata manusia. (Sebagai perbandingan: asap rokok berukuran 0,5–2 mikron, sedangkan ujung rambut manusia berkisar 60–100 mikron). Perhitungan partikel dilakukan pada ketinggian permukaan kerja. Pra-filter menyaring kotoran dan debu yang terlihat (seperti 'bola baseball dan batu besar'). Filter HEPA atau ULPA tingkat tinggi menangkap partikel tak kasat mata. Area manufaktur ringan (lingkungan tanpa asap atau kabut minyak, seperti perakitan jendela uPVC dan pengemasan) dengan pra-filtrasi pada sistem HVAC setara dengan ruang Kelas ISO 8 dengan 3.520.000 partikel >0,5 mikron per meter kubik—setara udara ruang biasa.

5-17bbb.jpg

Pahami prinsip dasar kerja ruang bersih. Mayoritas ruang bersih (lebih dari 90%) merupakan ruang bertekanan positif yang dirancang untuk mencegah kontaminan masuk ke dalam ruangan. Udara dimasukkan ke ruang bersih—biasanya di tingkat langit-langit—setelah melewati filter HEPA berpenggerak kipas yang menyaring partikel hingga ukuran 0,3 mikron. Hal ini menciptakan ruang bertekanan di mana tekanan udara dalam ruangan lebih tinggi daripada di luar ruangan—disebut tekanan positif. Udara beserta kontaminannya kemudian didorong ke bawah menuju lantai, dan akhirnya keluar melalui ventilasi di bagian bawah dinding ruangan. Artinya, udara dan kontaminan dari proses dalam ruangan terus-menerus mengalir keluar.

Selain itu, udara yang keluar dari ruangan—baik melalui ventilasi atau saat pintu dibuka—berada pada tekanan yang cukup untuk mencegah kontaminan masuk melalui bukaan tersebut. Ruang bertekanan negatif dirancang untuk mencegah kontaminan keluar dari ruangan. Ruang bertekanan negatif digunakan dalam kasus penyakit menular dan patogen, bahan biologis kontaminan, serta beberapa proses berbahaya yang melibatkan bahan kimia, zat mudah terbakar, dan cairan/serbuk berpotensi eksplosif. Fokus utamanya bukan pada apa yang masuk ke ruangan, tetapi apa yang keluar darinya. Di ruang bertekanan negatif, udara ditarik keluar dari area tertutup melalui filter HEPA terbalik, menciptakan tekanan negatif di dalam ruangan (yang mencegah kontaminan keluar), sementara udara secara konstan masuk melalui ventilasi dan bukaan lainnya. Dorongan udara yang masuk ini mencegah kontaminan keluar. Karena ruang bertekanan positif lebih umum, artikel ini akan berfokus pada ruang bertekanan positif. Kebutuhan isolasi interior: Ruang bersih ISO Kelas 7 atau lebih bersih harus memiliki ruang antre (anteroom) untuk berganti pakaian, yang dipisahkan dari ruang bersih utama dengan minimal tirai dinding lunak. Ini mencegah kotoran jalanan masuk ke area bersih. Isolasi interior juga penting dalam pengolahan e-liquid dan produksi farmasi untuk mencegah kontaminasi silang. Kontaminasi silang dapat menyebabkan penghentian produksi, penarikan produk, dan keuntungan yang hilang.

Artikel Terhubung